Rabu, 03 Oktober 2012

Bunga untuk ibu

Pagi itu,
seorang pria tampak
turun dari mobil
mewahnya. Ia
bermaksud untuk
membeli sebuah kado di
kompleks pertokoan
itu. Besok adalah hari
Ibu, dan ia bermaksud
untuk membeli lalu
mengirimkan sebuah
hadiah lewat pos untuk
ibunya di kampung.
Seorang Ibu yang
pernah ia tinggal pergi
beberapa tahun lalu
untuk kuliah, mencari
nafkah, dan mengejar
kesuksesan di kota
besar ini. Langkah-
langkah pria itu
terhenti di depan
sebuah toko bunga. Ia
melihat seorang gadis
cantik. Ternyata, gadis
itu adalah adik
tingkatnya semasa
kuliah dulu. Gadis itu
terlihat sedang
memandangi lesu
rangkaian bunga-bunga
indah di etalase.
Matanya terlihat
dengan jelas tengah
berkaca-kaca,
air mata
nya hendak meleleh,
seperti akan menangis.
Setelah cerita cerita
lalu dilantunkan, pria itu
lalu bertanya “Ada
apa denganmu? Ada
apa dengan bunga-
bunga itu?”
“Aku ingin memberi
salah satu
rangkaian
bunga mawar ini untuk
ibu saya,” gadis cantik
itu melanjutkan,
“Seumur hidup, saya
belum pernah
memberikan bunga
seindah ini untuk ibu.”
“Kenapa tidak kau beli
saja? Ini bagus, kok.”
Cerita pria tersebut
sambil turut mengamati
salah satu karangan
bunga.
“Uang saya tidak
cukup.”
“Ya sudah, pilih saja
salah satu, aku yang
akan membayarnya.”
Pria itu menawarkan
diri sambil tersenyum.
Akhirnya gadis itu
mengambil salah satu
karangan bunga.
Dengan ditemani sang
pria, gadis itu lalu
menuju kasir. Pria itu
juga menawarkan diri
mengantar si gadis
pulang ke rumah untuk
memberikan bunga itu
kepada ibunya. Gadis itu
pun bersedia.
Dua orang itu lalu
melaju menggunakan
mobil menuju ke sebuah
tempat yang
ditunjukkan oleh si
gadis. Hati pria itu
terperanjat ketika
gadis cantik itu
ternyata mengajaknya
ke sebuah kompleks
pemakaman umum.
Setelah memarkir
mobil, pria itu lalu
mengikuti langkah-
langkah si gadis.
Dengan sangat terharu
gadis itu lalu
meletakkan karangan
bunga itu ke makam
ibunya. Seorang ibu
yang memang belum
pernah dilihat gadis itu
seumur hidupnya. Ibu
itu dulu meninggal saat
melahirkan gadis itu.
Melihat kejadian itu,
setelah mengantarkan
gadis itu pulang ke
rumah, sang pria
membatalkan niatnya
untuk membeli dan
mengirimkan kado bagi
ibunya.
Siang itu juga, pemuda
sukses itu langsung
memacu mobilnya..
pulang ke kampungnya..
untuk melihat wajah
ibu yang dia rindukan
selama ini.. untuk
bersujud di bawah
kakinya dan memeluk
erat tubuh dan hati
lembutnya..
——
bu” …
^^ semoga cerita ibu ini
bisa membuat emasmu
tetap sekuat baja.. dan
airmu tetap seluas
samudera..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar